A.PENGERTIAN GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsional adalah atom/gugus atom
yang dapat menyebabkan suatu senyawa memiliki sifat-sifat khas atau memiliki
kereaktifan yang khas.
Adanya gugus fungsional dalam suatu senyawa karbon dapat
digunakan untuk menentukan sifat suatu senyawa.
B.PENGGOLONGAN SENYAWA BERDASARKAN
GUGUS FUNGSIONAL
Beberapa gugus fungsional terlihat pada
tabel berikut:
No
|
Rumus
Gugus Fungsi
|
Nama
Gugus Fungsi
|
Rumus
Gugus Fungsi
|
Nama
Senyawa Karbon
|
1
|
−OH
|
Hidroksil
|
R−OH
|
Alkohol
|
2
|
−O−
|
Alkosil
|
R−O−R
|
Eter
|
3
|
−C−H
|
Formil
|
R−C−H
|
Aldehida
|
4
|
O
║
−O−
|
Karbonil
|
O
║
−C−
|
Keton
|
5
|
O
║
−C−OH
|
Karboksil
|
O
║
R−C−OH
|
Asam Karboksilat
|
6
|
O
║
−C−OR
|
Alkil Alkonat
|
O
║
R−C−OR
|
Ester
|
1.Sebutkan gugus fungsi yang
terdapat pada senyawa berikut:
a) O b) CH3 H
║ ║ ║
CH3− O −C2H5 CH−CH−C=O
a) CH3− CH2− C−OR d) O
║ ║
R CH3− C− C2H5
C.ALKOHOL (Alkanol)
Alkohol adalah golongan senyawa karbon
yang memiliki gugus fungsi hidroksil (−OH).Alkohol
dibentuk dari senyawa golongan alkana,jika salah satu atom H dari alkana
diganti dengan gugus fungsi –OH.
Rumus umum dari golongan senyawa alkohol
adalah:
R −OH
atau CnH2n+1− OH
1.Tatanama Alkohol
Ada dua aturan yang dapat digunakan untuk
menentukan nama dari senyawa alkohol,yaitu aturan IUPAC dan aturan Trival (umum).
- Aturan
Trival digunakan dengan menyebutkan gugus alkilnya diikuti dengan akhiran
alkohol.
- Aturan
IUPAC digunakan dengan menyebutkan nama alkananya,yaitu dengan mengganti
akhiran –ana dengan –ol.
Selanjutnya,aturan
tatanama dari alkohol adalah sebagai berikut:
a)
Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus
fungsi –OH sebagai rantai utama.
b)
Beri nama rantai utama sesuai dengan nama alkananya
dengan mengganti akhiran –ana dengan akhiran –ol.
c)
Tentukan nomor pada rantai utama,dengan atom C yang
mengandung gugus fungsi –OH diberi nomor terendah.
d)
Untuk menentukan rantai cabang atau yang lainnya,aturan
yang digunakan sama dengan aturan tatanama senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh Soal:
1.Tentukan
tatanama dari senyawa alkohol berikut:
H3C−CH2−CH2−CH2−CH2−OH
OH
│
H3C −CH2 −CH− CH2−
CH3
H3C−
CH2− C −CH2− OH
│
CH3
OH
│
H3C−
C− CH2 −CH3
│
CH3
2.Klasifikasi Alkohol
Berdasarkan letak gugus fungsi OH pada
rantai karbon, senyawa alkohol dapat dibedakan menjadi:
Alkohol Primer ( R−OH 10)
Alkohol Primer adalah jenis alkohol dengan letak
gugus fungsi –OH pada atom C Primer dari rantai atom karbon.
Alkohol Sekunder (R−OH 20)
Alkohol Sekunder adalah jenis alkohol dengan letak gugus fungsi –OH pada
atom C sekunder dari rantai atom karbon.
Alkohol Tersier (R−OH 30)
Alkohol Tersier adalah jenis alkohol dengan letak gugus fungsi –OH pada atom C Tersier dari rantai atom karbon.
Dengan hanya
mengubah posisi dari gugus fungsi –OH pada rantai karbon, maka suatu senyawa
alkohol dengan rumus molekul tertentu memungkinkan terbentuknya jennis alkohol
lebih dari satu macam. Gejala yang demikian disebut keisomeran posisi (isomer
posisi).Jadi,isomer posisi adalah gejala dimana senyawa-senyawa karbon memiliki
rumus molekul yang sama, tetapi letak gugus fungsinya berbeda dalam rantai
karbonnya. Berdasarkan jumlah gugus
fungsi –OH, maka senyawa alkohol dapat dibedakan menjadi:
Alkohol Monovalen adalah alkohol yang hanya
memiliki satu gugus fungsi –OH.
Alkohol Polivalen adalah alkohol yang memiliki
gugus fungsi –OH lebih dari satu.
Contoh Soal:
1)Tentukan jenis alkohol apakah
dari senyawa alkohol berikut ini:
a.H3C−
CH2− OH
b.H3C −CH− CH −CH3
│
│
CH3 OH
c.CH3 −CH −CH2 −CH3
d.
OH
│ │
OH
H3C− C −CH3
│
CH2
│
CH3
2)Dilihat dari jumlah gugus
fungsi –OH,tentukan nama dari senyawa alkohol berikut:
a.H3C−CH2−CH2−OH c.H3C−CH2−OH
b.H2C−OH d.H2C−OH
│
│
H2C−OH HC−OH
│
H2C−OH
3.Sifat-sifat Alkohol
Sifat-sifat alkohol dibedakan atas sifat
fisik dan sifat kimia. Sifat fisik berhubungan dengan wujud dan titik didih
dari alkohol, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan kereaktifannya.
a.Sifat Fisik
Wujud dari senyawa alkohol
bervariasi dan berhubungan dengan jumlah atom C –nya.
Jumlah atom C=1 sampai dengan C=4,berwujud gas
atau cair.
Jumlah atom C=5 sampai dengan C=9,berwujud
cairan kental.
Jumlah atom C dari 10 sampai seterusnya berwujud
padat.
Titik didih dari senyawa alkohol
dipengaruhi oleh semakin banyaknya rantai karbon dari banyaknya cabang pada
rantai utama.
Contoh:
Manakah yang paling besar titik didihnya dari
senyawa alkohol berikut?
H3 −CH2 −CH2− CH2 −OH
atau
CH3
│
H3C−
CH2 −CH –OH
b.Sifat
Fisik
1. Kelarutan dalam air
Alkhol suku pertama sampai ketiga
umumnya dapat larut dalam air dalam segala perbandingan.Alkohol suku keempat
sampai suku kesembilan sedikit larut dan alkohol suku kelima dan seterusnya
tidak dapat larut dalam air
2. Kereaktifan
Ditimbulkan karena adanya gugus
fungsi –OH dalam rantai karbon.Kereaktifan dapat dilihat pada reaksi oksidasi
alkohol.
a.Oksidasi
Alkkohol Primer
Menghasilkan senyawa aldehid
O
║
R−OH O R−C−H
Alkohol I0 H+/OH- aldehida
b.Oksidasi
Alkohol Sekunder:
Menghasilkan senyawa alkano/keton
OH O
│ ║
R−C−C O R −C –C
Alkohol20 H+/OH- alkanon/keton
c.Oksidasi
Alkohol Tersier
Tidak dapat dioksidasi karena alkohol
tersier sudah tidak mempunyai H.
Contoh Soal:
1.Tentukan hasil oksidasi dari
senyawa alkohol berikut
a.
H c. CH3
│
│
CH3
−C –OH CH3−
C −CH3
│ │
H
OH
b. H
│
CH3
−C− CH3
│
OH
D.ETER(Alkoksi Alkana)
1.Rumus Umum
Eter mempunyai rumus umum yaitu:
R −O −R1
Alkil (R)
bisa sama dengan alkil (R1)
atau berbeda.Kalau seandainya kedua gugus alkil itu sama,maka rumus dari
senyawa eter menjadi:
CnH2n+ 2−O
Eter dengan gugus alkil sama disebut eter
tunggal,sedangkan eter dengan gugus alkil berbeda disebut eter majemuk.
2.Tatanama Eter
Berdasarkan aturan tatanama IUPAC,eter (alkoksi alkana)diberi nama sesuai dengan
nama alkananya dengan tambahan awalan alkoksi.Rantai karbon terpendek yang
mengikat gugus fungsi –O− ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya.
Berdasarkan aturan trival,pemberian namanya
adalah dengan menyebutkan nama kedua alkil yang mengapit atom oksigen
tadi,kemudian diberi akhiran eter.
Contoh Soal:
1.Berilah nama senyawa eter
berikut:
a.H3C−
CH2 −CH2 −O −CH3
b.H3C− CH− O −CH3
│
CH3
c.H3C−
CH− CH2 −CH −O− C2H5
│ │
CH3 C2H5
3.Keisomeran
Jenis keisomeran tang bisa diperoleh dari
suatu senyawa eter ialah:
- Isomer
Struktur
Isomer Struktur adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul
sama,tetapi rumus strukturnya berbeda.
- Isomer
Fungsional
Isomer Fungsional adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul
sama,tetapi gugus fungsionalnya berbeda.Untuk senyawa eter membentuk isomer
fungsional dengan alkohol.
Contoh Soal:
- Tentukan Isomer struktur dari senyawa eter
dengan rumus C4H10O
- Tentukan senyawa alkohol yang berisomer
fungsional dengan eter dimana rumus molekulnyaC4H10
O.
4.Sifat-sifat
Eter
Eter merupakan zat cair yang mudah
menguap.Uap eter berbau harum dan mudah menguap.
Eter memiliki ntitik didih yang lebih rendah dibandingkan titik didih
alkohol dengan jumlahatom C yang sama.
5.Kegunaan
Eter
Eter banyak digunakan sebagai
pelarut senyawa-senyawa organik dan sebagai anestesi (obat bius).
E.ALDEHIDA (Alkanal)
1.Rumus Umum
Aldehida sebagai senyawa turunan
alkana,dengan gugus fungsinya formil.
Rumus Umum untuk alkana/aldehida adalah:
Rumus molekulnya dapat juga
ditulis: CnH2nO
2.Tatanama
alkanal/aldehida
Dengan
menggunakan aturan IUPAC,nama alkanal diturunkan dari nama alkananya,yaitu
dengan mengganti akhiran –ana.Jika aldehida alifatik dengan rabtai
bercabang,maka aturan tatanama yang digunakannya seperti pada senyawa karbon
alifatik yaitu:
- Rantai
utama adalah rantai karbon terpanjang yang mengikat gugus fungsional
formil;
- Penomeran
pada rantai karbon,dimulai dari atom C yang mengikat gugus fungsional
formil;
- Aturan
yang lainnya sama dengan aturan tatanama senyawa karbon.
Contoh Soal:
1.Berilah nama darei
senyawa-senyawa alkanal berikut ini:
a. O
║
CH3
−CH2− CH2− C− H
│
CH3
b. CH3 O
│ │
CH3− C −CH2− CH −C −H
│ │
CH3 CH3
3.Keisomeran Pada Aldehida
Isomer yang terjadi pada senyawa aldehida
adalah isomer struktur.Hal ini terjadi karena letak gugus fungsi aldehida
selalu pada C nomor 1,sehingga yang mungkin berubah adalah struktur rantai
karbonnya.Isomer strukturnya dimulai pada sesnyawa dengan jumlah atom –Cnya
sama dengan 4.
Contoh Soal:
1.Suatu senyawa
alkanaldengan rumus molekul C15H10O.Tentukan isomer
struktur yang
mungkin dari senyawa itu dan berilah
namanya.
4.Pembuatan
Aldehida
Aldehida dapat dibentuk dari hasil reaksi
oksidasi alkohol primer dengan oksidator kuat,seperti KmnO4
atau K2Cr2O7 secara umum oksidasinya dapat ditulis:
O
║
R−OH (10) O R− C− H
H+/OH0
Contoh Soal:
1.Tuliskan persamaan reaksi
pembuatan senyawa:
a.asetaldehida dari etil alkohol
b.metanal dari methanol
Cara lain pembuatan senyawa
aldehida ialah dengan reaksi reduksi dari gas karbon monoksida (CO2)
dengan gas hidrogen (H2).
O
║
CO(g) + H2(g) → H −C –H
5.Sifat-sifat aldehida
a.Sifat Fisik
Formaldehida merupakan gas yang
berbau merangsang pada suhu kamar.Suku- suku aldehida lainnya berupa cairan
yang berbau khas (seperti buah-buahan).
b.Sifat Kimia
Sifat kimia aldehida berhubungan
dengan kereaktifan aldehida.Hal ini disebabkan adanya ikatan rangkap C=O dalam
gugus formil.Senyawa aldehida dapat melakukan reaksi-reaksi:
1)Reaksi addisi dengan gas hidrogen (addisi
hidrogenasi)
Reaksi addisi hidrogenasi terjadi dengan
bantuan katalis Pt atau Ni.Hasil reaksinya
adalah alkohol primer.
O
║
R− C− H
+ H2 → R −CH2 −OH
2)Reaksi
Oksidasi
Reaksi oksidasi terjadi karena senyawa
aldehida memiliki satu atom H pada gugus −−
formilnya sehingga aldehida bersifat sebagai
reduktor.
Aldehida dapat mereduksi:
Larutan perak amoniak (pereaksi tollens) menjadi perak;
Perak yang terbentuk mengendap berupa cermin
perak
O O
║ ║
CH3
−C− H + Ag (NH3)+2→CH3− C +OH + 2Ag
+ NH3
Logam Cu yang terdapat dalam pereaksi Fehling
apabila ditambahkan
aldehida,kemudian
dipanaskan,maka akan terbentuk endapan merah bata sebagai
hasil redaksi CU
(II) menjadi Cu,reaksi yang terjadi:
O O
║ ║
CH3− C− H + 2CU2++4OH→
CH3− C −OH +Cu2O
F.KETON (Alkanon)
1.Rumus Umum
Keton merupakan golongan senyawa karbon yang
memiliki gugus karbonil (−C= O) sama dengan aldehida.
Rumus umum senyawa keton/alkanon
adalah:
R dan R1adalah
alkil
Apabila R = R1,maka
keton disebut keton tunggal.
Apabila R ≠ R1,
maka keton disebut keton majemuk.
2.Tatanama Keton
Dengan menggunakan aturan IUPAC, senyawa
alkanon diberi nama seperti alkana, hanya saja akhiran –ana pada alkana diganti
dengan akhiran –anon.
Pemberian nama dengan sistem Trivial adalah
dengan menyebutkan kedua gugus alkilnya kemudian diikuti dengan akhiran keton.
Untuk senyawa alkanon yang bercabang,
pemberian nama sesuai dengan aturan tatanama senyawa karbon umumnya, dengan
atom C pada gugus karbonil diberi nomor terendah.
Contoh Soal
1.
Berilah nama sesuai dengan aturan IUPAC dan Trivial
dari senyawa alkanon / keton berikut ini !
a)
O
║
CH3 −C
−CH2 −CH2− CH3
b)
O
d) O
║
║
CH3−
C− CH− CH2 −CH3
CH3− CH −C−CH2− CH3
║
│
CH3
CH3
c)
O
║
CH3−
CH2−C− CH2− CH2 −CH3
3.Keisomeran Pada Alkanon / Keton
Pada senyawa alkanon / keton hanya dengan
menggeser gugus karbonilnya ( -C=O ) akan menghasilkan senyawa alkanon yang
baru. Jadi,pada senyawa alkanon / keton terdapat isomer posisi.
Selain membentuk isomer posisi, senyawa
alkanon juga dapat membentuk isomer struktur, yaitu dengan menggeserkan rantai
karbon lainnya.
Apabila gugus karbonil ( −C=O ) pada alkanon
terus digeser sampai diujung rantai, maka gugus alkil yang diujung akan diganti
oleh atom hidrogen (H).Senyawa yang terbentuk bukan lagi alkanon,tetapi senyawa
alkanal.Senyawa-senyawa seperti ini memiliki rumus molekul sama,tetapi gugus
fungsi berbeda disebut isomer fungsional.
Contoh Soal:
1.Tentukan
kemungkinan senyawa yang terjadi dari:
a.C4H8O
b.C3H6O
c.C5H10O
4.Pembuatan
Alkanon/Keton
Senyawa alkanon/keton dapat dibuat dengan
reaksi oksidasi senyawa alkohol sekunder.
Persamaan reaksinya adalah:
O O
║ ║
R −C− R1 O R
−C− R1 + H2O
H+/OH-
Contoh Soal:
1.Tuliskan
persamaan reaksi oksidasi pembentukan senyawa:
a) 2−propanon dari senyawa 2−propanol
b) 3−metil −2− butanon dari senyawa 3 metil
−2−butanol
5.Sifat-sifat alkanon/keton
a.Sifat Fisik
Senyawa alkanon dengan suku-suku
rendah merupakan zat cair encer yang mudah larut dalam air dan berbau
segar.Sedangkan suku-suku berikutnya merupakan zat cair yang tidak larut dalam
air,dan suku-suku tinggi merupakan zat padat.
b.Sifat Kimia
Keberadaan gugus karbonil (−C=0)
pada senyawa alkanon menyebabkan senyawa ini mempunyai beberapa
kereaktifan,diantaranya dapat mengaddisi hidrogen menghasilkan alkohol
sekunder.
O OH
║ ║
R −C− R1 + H2 O R−CH−R1
H+/OH-
Contoh Soal:
1.Tentukan
hasil reaksi addisi dari senyawa-senyawa propanon
Alkanon sudah
tidak memiliki lagi atom H pada gugus karbonnya,sehingga alkanon tidak memiliki
sifat redaksi (bukan reduktor).
Perbedaan
alkanon dan alkanal dalam hal sifat reduktornya dapat digunakan untuk
membedakan alkanol dan alkanal.
+pereaksi Tollens →
cermin perak
O
║
R− C− H
Alkanal
+pereaksi Fehling → endapan merah
bata
O +pereaksi Tollens → (tidak beraksi)
║
R− C− R1
Alkanon
+pereaksi Fehling → (tidak bereaksi)
G.ASAM
KARBOKSILAT (Alkanoat)
1.Rumus Umum
Asam karboksilat merupakan turunan dari
senyawa alkana,dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus karboksil.
O
║
−C−OH
Senyawa asam
karboksilat mempunyai rumus umum:
2.Tatanama Asam Karboksilat
Ada dua cara penamaan senyawa asam
karboksilat yaitu:
a.
berdasarkan aturan IUPAC,yaitu dengan memberi awalan
asam dan mengganti akhiran -ana pada
alkana dengan akhiran –anoat;
b.
berdasarkan aturan Trival (umum),yaitu penamaan berdasarkan sumber asam karboksilat tersebut.
Penggunaan aturan tatanama
selanjutnya,sesuai dengan tatanama untuk senyawa karbon secara umum,yaitu:
a.
Menentukan
rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus fungsi sebagai rantai
induk.Rantai induk ini diberi nama sesuai dengan nama alkananya dengan
mengganti akhiran –ana dengan akhiran –anoat;
b.
Memberi nomor
pada rantai induk dengan atom C pada gugus fungsi adalah penomoran
permulaan.Atom-atom C lainnya yang berada Disamping C nomor 1 diberi nomor 2,3
dst,atau dengan huruf latin alfa (£),beta (β),gamma (χ).
Contoh
Soal:
1.Berilah
nama sesuai dengan aturan IUPAC dan aturan Trivial dari senyawa asam
karboksilat berikut ini:
a.
O
║
CH3 −CH− C− OH
│
CH3
b. O
║
CH3 −CH−C− OH
│
OH
c. O
║
CH3 −CH − C−OH
│
BR
3.Keisomeran
Pada Asam Karboksilat
Karena kedudukan dari gugus fungsi
karboksil (−COOH) tidak boleh berubah atau tetap di ujuna rantai karbon,maka
isomer yang terjadi pada senyawa asam karboksilat adalah isomer
struktur.Jadi,yang memungkinkan berubah adalah rantai karbon alkilnya.
Contoh Soal:
1.Tulislah kemungkinan isomer yang terjadi dari senyawa-senyawa berikut:
a.Asam butanoat
b.Asam pentanoat
4.Sifat-sifat
Asam Karboksilat
a.Sifat Fisik
Asam karboksilat dengan jumlah:
- Atom C=1 sampai dengan C=4,merupakan zat cair
encer yang dapat larut sempurna dalam air.
- Atom C=5 sampai C=9,merupakan zat cair agak
kental dan larut sedikit dalam air.
- Atom C=10,merupakan padatan yang sukar larut
dalam air.
Titik didih asam karboksilat lebih tinggi
dibandingkan senyawa alkohol yang memiliki jumlah atom C yang sama.Titik didih
dan asam karboksilat akan terus meningkat sesuai dengan bertambahnya atom C.
b.Sifat Kimia
Asam karboksilat merupakan jenis asam lemah.
Kekuatan asamnya ditentukan oleh harga konstanta kesetimbangan asamnya (Ka) bereaksi membentuk garam. Reaksinya
adalah:
O
O
║
║
R −C− OH + Na+ + OH →
R−C−ONa + H2O
Contoh Soal:
1.Tuliskan
persamaan reaksi antara asam propanoat dengan natrium hidroksida
H.ESTER (Alkil Alkanoat)
1.Rumus Umum
Apabila gugus
hidroksil (−OH) pada asam karboksilat diganti dengan gugus –OH, maka akan
dihasilkan suatu senyawa baru, yaitu ester.
O
║
R −C− OR1 R=R1 =gugus alkil=CnH2nO2
Karena R=R1 =alkil,maka rumus umum dari
ester dapat ditulis menjadi: CnH2nO2
2.Tatanama Ester
Tatanama ester disesuaikan dengan
nama asamnya dan diberi awalan alkil yang mengganti atom H pada gugus –Ohnya.
Contoh Soal:
1.Berilah nama dari senyawa ester berikut ini:
a. O
║
CH3
− C− OCH3
b. . O
║
CH3
−C−OCH2−CH− CH3
│
CH3
c. O
║
CH3
– CH2 –C –OCH3
d. O
CH3
║ │
CH3
−C−O−C− CH3
│
CH3
3.Keisomeran
Ada dua kemungkinan isomer yang terjadi
pada golongan ester,yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
Contoh Soal:
1.Tuliskan kemungkinan isomer struktur atau isomer
fungsional dari senyawa.
. O
║
H – C –OC2H5
4.Pembentukan Ester
Ester dibuat dengan reaksi
esterfikasi;yaitu reaksi antara alkhol dengan asam karboksilat.Secara umum
dituliskan:
O O
║ ║
R1−OH +
R −C−OH H+ R−C−OR1 + H2O
Contoh Soal:
1.Tuliskan reaksi pembuatan senyawa ester berikut ini:
a.Etil asetat b.Propil Format
5.Minyak dan Lemak
Berdasarkan wujudnya,minyak dan
lemak dapat dibedakan,yaitu:
a.
Minyak,jika dalam suhu kamar berwujud cair
b.
Lemak,jika dalam suhu kamar berwujud padat.
Minyak dan lemak merupakan hasil
reaksi dari alkohol trivalen (propanatriol/gliserol)
dengan asam-asam lemak (asam karboksilat
berantai panjang)
O
║
H2C–O–C–R
CH2–OH O
│ ║
CH2–OH
+ 3R–C–OH → HC–O–C–R + 3H2O
│
CH2–OH
O
║
H2C−O–C−R
Berdasarkan
ada tidaknya ikatan rangkap dalam rantai karbon,asam lemak dibedakan menjadi:
a.Asam lemak jenuh,
yaitu apabila dalam rantai karbonnya tidak terdapat ikatan rangkap.
Contohnya: ialah asam stearat dan
asam palmiat
. O
║
CH3(CH2)14
– C –OH →Asam stearat
b.Asam lemak tak jenuh, yaitu apabila
dalam rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap.
Contohnya: asam oleat
.
O
║
CH3(CH2)7
– CH=CH –(CH2)7 –C–OH → Asam oleat
6.Hidrolisis pada ester dan asam lemak
Ester dapat terurai kembali
menjadi asam karboksilat dan alkohol apabila dilarutkan dalam air dengan
suasana asam.
O O
║ H+ ║
R1–C–OR1 + H2O R–C–OH + R1OH
Penguraian ester dengan air disebut reaksi hidrolisis.Reaksi hidrolisis
ini akan mengakibatkan ketengikan pada lemak atau minyak.
Apabila lemak/minyak didihkan denganbasa
kuat,seperti kOH atau NaDH maka akan terbentuk garam dari ester gliserol.Garam
ini disebut juga sabun.
Contoh Soal:
1.Bagaimana
hasil reaksi hidrolisis dari senyawa etil propanot?
7.Kegunaan Ester
Ester banyak digunakan sebagai essen buah – buahan pada
pembuatan minyak wangi ( parfum ),
misalnya:
-
Metil butirat untuk essens yang beraroma pisang
-
Isoamil valerat untuk essens yang beraroma apel
Adapun ester asam lemak
berguna untuk :
-
Bahan baku pembuatan sabun
-
Bahan baku pembuatan lilin ( stearin ) dan mentega buatan ( margarine
).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar