Selasa, 13 Desember 2016

MINYAK BUMI


1.Jenis asal pembentukan dari minyak bumi

   Minyak bumi merupakan suatu campurandari sebagian besar senyawa-senyawa hidrokarbon dan sedikit non-hidrokarbon. bahan ini sangat penting bagi kehidupan manusia karena dapat dipakai sebagai sumber energi. Di bawah ini akan diberikan tabel dari sumber-sumber energi yang di gunakan di Indonesia.
Penggunaan sumber-sumber energi di Indonesia.

No
Nama Sumber Energi
Persen Penggunaan
1
Minyak bumi dan gas alam
65%
2
Batu Bara
25%
3
Air
7%
4
Nuklir
4%
5
Solar Energi
1%
 
Minyak bumi terdapat  hampir di semua bagian di dunia. Namun demikian kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya sangat bervariasi tergantung dari umur, tempat, temperatur, pembentukan, cara pembentukan dan sebagainya.
Misal, untuk minyak bumi yang terdapat di Arab berbeda dengan di Rusia, berbeda pula dengan Indonesia. Sedang du Indonesia sendiri minyak bumi yang berada di Kalimantan berbeda dengan di Sumatera. Berdasarkan senyawa-senyawa hidrokarbon utamanya, maka minyak bumi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1)      Minyak bumi jenis parafin
Yaitu minyak bumi yang banyak mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon rantai lurus-jenuh (parafin) →Amerika
2)      Minyak bumi jenis Naphtanic
Yaitu minyak bumi yang banyak mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon lingkar (naptha) →di Rusia
3)      Minyak bumi jenis Aromatic
Yaitu minyak bumi yang banyak mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon       aromatic →  di Indonesia.
Selama ini dikenal banyak teori tentang pembentukan minyak bumi.Namun demikian,semuanya itu dapat digolongkan menjadi 2 bagian teori yaitu:
1)                                                                     Teori Obiogebetik  :Yang menyatakan minyak bumi berasal dari bahan-bahan yang tidak  hidup (anorganik)
2)                                                                     Teori biogenetik   :Yang menyatakan minyak bumi berasal dari organisme yang pernah hidup (Organik).
Dalam perkembangan teori biogenetik lebih banyak dipakai orang dari pada teori abiogenetik.
Menurut teori biogenetik secara garis besarnya ada 4 tahap pembentukan dari minyak bumi, yaitu:
Tahap  1 → Pengendapan zat-zat organik
                                        ↓       
Tahap  2 → Perubahan zat-zat organik menjadi cairan
                                                 ↓
Tahap  3  → Pemindahan cairan ke dalam bantuan penyimpan(reservoir rock)
                                      ↓
Tahap 4  →  Perubahan cairan menjadi minyak bumi di dalam bantuan penyimpan.
   Jadi,disini menjelaskan bahwa untuk zat organic yang berbeda akan menghasilkan minyak bumi dengan jenis yang berbeda-beda.

2.Pemurnian Minyak Bumi
   Minyak bumi yang baru di keluarkan dari dalam bumi, masih merupakan minyak mentah, belum dapat digunakan untuk kehidupan. Untuk dapat digunakan, maka minyak mentah tersebut direaksikan terlebih dahulu dengan asam dan basa.
Tujuannya:untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang bukan hidrokarbon yang tidak di kehendaki, seperti misalnya belerang (sulfur),senyawa-senyawa sulfur dan sebagainya. Setelah itu kemudian minyak mentah disuling bertingkat, yang akan menghasilkan fraksi-fraksi yang berguna seperti gambar berikut:
    Minyak  bumi
mentah
Jadi jelas,bahwa minyak bumi tidak hanya menghasilkan bensin dan minyak tanah saja,seperti anggapan masyarakat pada umumnya.
(catatan:penyulingan adalah pemisahan campuran bahan cair atas dasar perbedaan titik didih).

3.Manfaat masing-masing fraksi
   Kegunaan dari masing-masing fraksi dapat di jelaskan sebagai berikut:
Fraksi 1  :dapat digunakan sebagai bahan bakar berbagai motor serta dapat dipakai
                Sebagai pelarut (untuk minyak,lemqak,damar)
Fraksi II :dapat digunakan untuk minyak lampu atau bahan bakar untuk memasak
                (Minyak tanah)
Fraksi III:digunakan untuk bahan bakar untuk motor-motor diesel
Fraksi IV:digunakan untuk minyak lumas,lilin,Vaseline dan sebagainya.
Residu     :kebanyakan berupa aspal,yang digunakan untuk pembuatan jalan raya.
            Berhubung kebutuhan akan bensin (gasoline) sebagai bahan bakar motor makin bertambah, sedangkan hasil sulingan fraksi ini relatif lebih rendah dibandingkan fraksi – fraksi lainnya, maka dewasa ini telah diketahui cara untuk mengubah senyawa – senyawa hidrokarbon dengan B.M lebih kecil dan T.D. lebih rendah. Cara ini disebut proses cracking yaitu pemutusan rantai hidrokarbon yang terjadi pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi dan dengan menggunakan serbuk katalisator halus.
Contoh reaksinya :
            C20H42  →  C12H24   +   C8H16
Untuk di Indonesia, sampai saat ini kebutuhan minyak tanah ( kerosin ) masih sangat mutlak. Untuk tujuan itu maka di Pertamina Cilacap dan Dumai menggunakan proses hyro Cracking, yang bisa menghasilkan kerosin dari minyak bumi jenis Naptha.
Proses – proses lain yang sehubungan dengan pembuatan minyak bumi yaitu :
1.      Proses Bergius
Adalah suatu proses pembentukan suatu campuran hidrokarbon yang menggandung bensin dan minyak diesel dari serbuk batubara dan gas hidrogen, pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi dan dengan bantuan katalisator – katalisator khusus.
2.        Proses Fisher Tropsch
Sama dengan proses Bergius, tapi bahan bakunya bukan serbuk batubara melainkan gas cair yaitu campuran CO dan H2.

4.Bilangan Okta dan Proses Knocking.
            Bensin dengan hidrokarbon rantai lurus ternyata kurang baik untuk digunakan sebagai bahan bakar bagi motor – motor yang berkompresi tinggi, karena biasanya menyebabkan terjadinya “knocking” dari mesinnya sebagai akibat dari “pembakaran yang terlampau awal”  dari bahan bakar dalam silinder.
            Knocking tersebut memyebabkan mesin sangat bergetar dan lagi menjadi sangat panas, sehingga akan merusakkan motor. Peristiwa ini tidak akan terjadi bila bensin yang digunakan banyak mengandung hidrokarbon bercabang.
            Untuk menyatakan mutu bensin sebagai bahan bakar motor berkompresi tinggi digunakan “bilangan oktan” yang menggunakan pembanding:
-          Normal heptana
Menyatakan bilangan oktan 0 yang bisa menyebabkan knocking yang besar.
-          Iso oktama
Menyatakan bilangan oktan 100 yang bisa menyebabkan bebas knocking.
Contoh :
-          Bensin super 98
Artinya bensin ini mempunyai bilangan oktan 98, sehingga bensin ini sifatnya knocking identik dengan campuran 98% volume iso-oktana dan 2% volume n-heptana.
-          Bensin Premium 76
Artinya bensin ini mempunyai bilangan oktan 78, sehingga sifatnya terhadap knocking yang identik dengan campuran 76% volume iso-oktana dan 24% volume n-heptana.
            Selain hidrokarbon rantai lurus, bensin yang banyak mengandung belerang atau sulfur juga bisa mendorong terjadinya knocking.
            Untuk mengurangi sifat knocking ( dengan jalan menaikkan bilangan oktan ), kedalam bensin bisa ditambahkan tetra-etil-Pb yang biasa disingkat T.E.L.(Tetra Etil Lead ). Namun perlu diingatkan bahwa Pb pada T.E.L. ini bila dibakar akan menghasilkan PbO ( timbal oksida ) yang sangat berbahaya bagi kehidupan yaitu menyebabkan polusi logam berat.
            Bilangan lain yang sering dikaitkan dengan minyak bumi yaitu bilangan S.A.E.    ( Socrety of Automative Engineers ) yang menyatakan viskositas atau kekentalan dari minyak lumas. Makin tinggi S.A.E.berarti minyak lumasnya makin kental.

5.Industri Petrokimia
            Industri petrokimia adalah industri yang menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasarnya. Fraksi minyak bumi yang biasanya digunakan sebagai bahan dasar adalah fraksi ringan seperti gas dan nafta. Fraksi ini kemudian diolah dikilang petrokimia untuk dijadikan produk petrokimia seperti pupuk, pestisida, shampo, deterjen, plastik, karet dan serat sintetik, obat dan lain – lainnya.

Bahan Dasar
Produk
Kegunaan
Etena



Propena



Benzena

Stirena


Sikloheksana

Toluena

Asam

Syngas
Plastik polietena
Plastik PVC
Etelin glikol

Plastik propelina
Gliserol


ABS dan LAS

Polistirena
SBR

Nylon

TNT

PTA

Methanol

Urea

Kantung ,plastik,penggaris
Pralon
Bahan bakar, pelarut

Tali,karung,plastik
Bahan kosmetik,untuk bahan pada industri makanan,bahan peledak.

Deterjen

Styrofoam
Karet sintetis

Serat sintetis untuk pakaian

Bahan peledak

Bahan baku untuk benang polyester

Bahan baku lem, bahan plywood, pelarut,serat aditif,pengganti bensin
Pupuk ,bahan pada industri plastik, lem.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar